Mungkin, kita tidak begitu mengenal fisioterapi dibanding program pemulihan medis lainnya, seperti kemoterapi atau hipnoterapi. Menurut Website Kesehatan, fisioterapi merupakan profesi di bidang kesehatan yang bertujuan membantu pemulihan pasien dari cedera, sakit atau disabilitas. Seorang ahli fisioterapi disebut fisioterapis.
Namun, yang perlu diingat fisioterapis berbeda dengan dokter. Melalui fisioterapi, pasien akan dibimbing dan dibantu mengembalikan kemampuan fungsional dan gerakannya. Fisioterapis juga bisa memberikan saran serta rekomendasi untuk menghindari cedera dalam aktivitas tertentu.
Mereka kerap menjadi bagian dari tim di rumah sakit dalam program pemulihan pasien tertentu, pun bisa berpraktik secara mandiri atau bergabung dengan tim kesehatan suatu tim olahraga atau atlet. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai kondisi apa saja yang membutuhkan pemulihan medis fisioterapi. Simak baik-baik, ya!
Gangguan Sistem Saraf
Pada beberapa kondisi terkai sistem saraf, mulai dari multiple sclerosis, stroke, cedera kepala dan penyakit Parkinson memerlukan tindakan fisioterapi. Umumnya, gangguan saraf akibat penyakit-penyakit di atas menyebabkan gangguan pada fungsi tubuh, seperti susah bicara dan susah bergerak.
Gangguan Pada Otot Kerangka Tubuh
Fisioterapi juga dibutuhkan pada kondisi yang terjadi akibat adanya gangguan pada otot, tulang dan sendi. Contohnya, nyeri punggung, kram kaki, cedera karena olahraga dan arthritis agar bisa pulih dengan lebih cepat. Selain itu, pemulihan pascaoperasi pada tulang dan otot juga sering memerlukan fisioterapi.
Penyakit Kardiovaskular
Apabila ada anggota keluarga yang memiliki gangguan pada sistem kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah, seperti penyakit jantung kronis dan rehabilitasi setelah serangan jantung, juga bisa dibantu dengan fisioterapi.
Dengan pemulihan medis fisioterapi, hidup pasien setelah operasi akan lebih berkualitas sebab adanya dukungan secara fisik dan emosi.
Gangguan Pernapasan
Beberapa penyakit terkait sistem pernapasan, seperti asma, penyakit paru obstruktif kronik dan fibrosis kistik bisa diringankan melalui fisioterapi. Fisioterapis akan memberikan serangkaian metode bagaimana cara tubuh bernapas lebih baik serta bagaimana cara mengontrol gejala asma, seperti kesulitan bernapas.
Namun, kita juga perlu mengetahui bahwa fisioterapi memiliki beberapa efek samping. Mulai dari rasa sakit, pembengkakan, masalah psiko-emosional dan hasil yang tidak langsung terasa.
Itulah beberapa kondisi yang memerlukan fisioterapi untuk proses pemulihan atau meringankan penyakit yang pasien derita. Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai fisioterapi, silakan kunjungi halofisioterapi.com.
Selain fisioterapi, ada juga artikel-artikel kesehatan yang akan menambah wawasan kita tentang kesehatan. Semoga bermanfaat, ya!